Site icon ndoWare

Embedded vs Perangkat Memori Eksternal

Perangkat embedded menjadi sangat populer akhir-akhir ini. Dengan teknologi embedded memungkinkan semua perangkat blok fungsional telah tertanam didalam chip, termasuk program dan datanya, tetapi tidak tersedia data eksternal/bus alamat.

Sebagai contoh, ATMEL 89C2051 merupakan salah satu pengendali embedded yang telah memiliki pewaktu/pencacah, RAM, EEPROM, I/O dan sebuahcomparator dalam chip itu sendiri. Chip mikrokontroler ini hanya memiliki 20 pin sedangkan kode-kode hanya tereksekusi dari memori program internal, Chip mikrokontroler model ini cenderung lebih baik jika dibandingkan dengan board pengendali yang menggunakan banyak gerbang-gerbang logika dan IC digital lainnya.

Tetapi tidak semua perangkat mikrokontroler memiliki fitur seperti demikian, contohnya8031 dari keluarga MCS-51 masih memerlukan atarmuka memori program eksternal. Dalam kasus 8051/8751 pengeksekusian program dilakukan oleh memori program internal sedangkan sisanya tereksekusi dari memori eksternal, sehingga fitur memori eksternal ini sangat berguna saat kebutuhan memori program melebihi kapasitas memori internal chip itu sendiri, tetapi pengeksekusian program tidak harus menggunakan memori internal, program juga dapat dieksekusi seluruhnya dari memori eksternal.

Pada perangkat memori eksternal terdapat bus alamat/data eksternal. Dengan demikian jumlah pin dan penggunaan ruang PCB (Printed Circuit Board) juga semakin bertambah untuk keperluan memori tersebut.

8-Bit dan 16-Bit Mikrokontroler

Mikrokontroler at89c20511

Dari sudut pandang aplikasi, ada beberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam penggunaan mikrokontroler 8-bit atau 16-bit dalam desain khusus. Penggunaan mikrokontroler 8-bit lebih mendominasi dibanding mikrokontroler 16-bit. Alasannya karena banyak desainer elektronik lebih akrab dengan mikrokontroler 8-bit, selain itu operasi 16-bit dapat diimplementasikan pada kendali 8-bit dengan cara menuliskan program yang telah disesuaikan tentunya.

CISC dan RISC Prosesor

CISC (Complex Instruction Set Computers) dan RISC (Reduced Instruction Set Computers) merupakan terminologi yang biasa digunakan ketika membicarakan soal mikroprosesor atau mikrokontroler.Prosesor CISC memiliki kapasitas instruksi yang cukup besar yang memberikan fleksibilitas untuk menulis sebuah program menjadi lebih pendek dan lebih efektif. Tujuan arsitektur CISC adalah membuat penulisan bahasa kode program sesedikit mungkin. Hal ini sangat mungkin karena pembangunan perangkat prosesor CISC dapat memahami dan mengeksekusi operasi yang banyak.

Sebagai contoh pada MCS-51, instruksi pengkalian (MUL) merupakan instruksi yang kompleks yang mana hanya operand yang akan ditentukan dalam instruksi, dan operasi pengkalian diselesaikan oleh hardware.

Dalam tipe instruksi yang demikian, pembentukan inkstruksi kompleks ke dalam hardware yang dilakukan secara langsung, membantu dalam dua cara yang berbeda. Tidak hanya pengimplementasian hardware menjadi lebih cepat, tetapi juga menghemat ruang memori program mengingat kode instruksi sangatlah pendek jika dibandingkan dengan yang diperlukan untuk operasi pengalian dengan instruksi ADD. Hal tersebut mengharuskan programer bekerja dalam level yang lebih tinggi.

Programer sudah tentu akan memilih instruksi yang lebih sedikit, sederhana dan cepat dibandingkan dengan intruksi CISC yang kompleks dan lambat.

Satu keunggulan dari RISC karena instruksinya lebih sederhana, membutuhkan implementasi hardware yang sederhana pula sehingga membuat chip RICS lebih sederhana untuk didesain dan lebih murah dalam pengimplementasiannya. Dan selain itu lebih mudah untuk ditulis dikarenakan instruksinya yang lebih kecil. Yang tidak kalah penting agar sebuah chip dapat mengeksekusi instruksi dan berjalan dengan cepat diperoleh dengan mengimplementasikan desain software yang optimal.

Exit mobile version